Hidayatullah.com- Aksi “Indonesia Tanpa Liberal” yang berlangsung sejak siang hingga sore jelang maghrib tadi (9/3/2012) berakhir tanpa kericuhan. Aparat keamanan yang dikerahkan pun tampak seperti “menganggur”. Pada aksi damai yang dihadiri sekitar seribuan massa dari berbagai elemen dan organisasi Islam ini, turut pula sejumlah artis, musisi, masyarakat umum dan banyak lagi.
Sejumlah orator menyatakan bahwa unjuk rasa tersebut merupakan salah satu bentuk sikap umat Islam yang sebenarnya terhadap posisi Jaringan Islam Liberal (JIL) dan gerakan penistaan agama lainnya. Tidak seperti yang digembar-gemborkan media selama ini bahwa masyarakat Indonesia mendukung keberadaan JIL. Terutama, terkait aksi “Indonesia Tanpa FPI” beberapa waktu lalu juga di Bundaran HI.
Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Shihab yang turut berorasi di bagian selatan Patung Selamat Datang juga menganggap pemberitaan sejumlah media arus utama selama ini dianggap berat sebelah.
“Kemarin di tempat ini, ada orang-orang homo, lesbi, bencong dan (aktivis) liberal yang demo cuma lima puluh orang. Tapi semua televisi ikut meliput. Bahkan ada televisi liberal yang ikut menayangkan secara langsung, ” ujar Habib Rizieq lantang.
Pada aksi tersebut, lanjutnya, umat Islam yang hadir ada ribuan. Namun, dia menyinggung bahwa “Indonesia Tanpa Liberal” bisa saja tidak mendapat tempat secara layak di media massa utama.
“Tapi, (meski banyak) jangan mimpi masuk televisi, kenapa? Karena kita bukan bencong, karena kita bukan homo, karena kita bukan lesbi, karena kita bukan koruptor,” sambung Habib Rizieq disambut antusias massa.
Dalam aksi di bawah mendung dan gerimis itu, selain menuntut pembubaran JIL, massa juga menuntut penyelesaian sejumlah persoalan bangsa yang lain, seperti kasus korupsi yang tak kunjung tuntas, kasus penistaan agama, juga semakin bobroknya pemerintahan negara saat ini.
Berdasarkan pantauan hidayatullah.com di lokasi aksi, massa membawa banyak spanduk bertuliskan “Tolak Kenaikan BBM”, “Indonesia Aman Tanpa Ahmadiyah”, dan sebagainya.
Saat longmarch menuju depan Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, lalu lintas di Jalan Raya MH. Thamrin sempat terhambat beberapa saat.*
4 comments
Mantap. SAY NO TO "JIL and AHMADIYAH"
Sudah waktunya Umat Islam punya media TV sendiri. klo tidak ada duit saweran masalah ijin jangan kuatir disana ada Pak Tifatul. klo bisa harus bisa PKS punya TV itu dakwah yg lebih mengena. Percuma masuk ke Gubernur dan Menteri tapi manfaat dakwahnya kurang
@and
Mantaapppzzz...
@Rudy Swardani
Setuju mas....mudah-mudahan segera ada perubahan
Posting Komentar