Islamedia - Ketua Forum Dakwah Indonesia, Hidayat Nur Wahid menyatakan keprihatinannya atas peristiwa pembakaran sebuah masjid di kawasan pemukiman muslim di ibu kota Belgia, Brussels Senin (12/3) waktu setempat. Akibatnya, masjid itu ludes terbakar dan menewaskan satu orang serta melukai dua orang lainnya.
“Masjid bukan hanya tempat peribadatan umat Muslim, tapi juga bisa berdiri di tanah Eropa sebagai bukti bahwa agama Islam adalah agama rahmatan lil alamin," terang Hidayat.
Selain penyelesaian di jalur hukum, mantan Ketua Badan Kerjasama Antar-Parlemen DPR RI ini meminta para ulama Islam di Belgia dan Eropa mengadakan pertemuan tingkat tinggi dalam waktu dekat. Upaya diskusi ini, menurut mantan Ketua MPR RI, ditempuh agar ada solusi supaya rasa ketakutan sosial tak menyebar.
“Pimpinan umat Islam di Barat hendaknya mengokohkan musyawarah bahwa umat Islam selalu menonjolkan keteladanan Rasulullah. Kehidupan Muslim pun harus bisa menggambarkan agama yang berbudaya, madani, dan beradab di tengah kehidupan Barat yang kapitalis,” papar mantan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Selain itu, politisi 51 tahun itu menilai, peristiwa pembakaran masjid bisa menjadi refleksi umat Muslim di Indonesia. Ia meminta agar umat Muslim selalu menjunjung ukhuwah Islamiyah dan tak menghadirkan ketakutan pada komunitas sekitarnya. Semua pihak diharapkan bisa mengedepankan akidah sesuai tuntunan syariat agama untuk menghindari pola kekerasan antaragama dan intern agama.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah masjid di kawasan pemukiman muslim di ibu kota Belgia, Brussels, habis terbakar yang menewaskan satu orang dan melukai dua orang lainnya. Menurut keterangan saksi mata, seorang pria melemparkan bom molotov ke arah masjid hingga akhirnya melahirkan ledakan dan kebakaran pun terjadi. Namun, saat ini pelaku berhasil ditangkap di tempat kejadian perkara (TKP).
"Seorang pria yang diduga pelaku pembakaran ditangkap di tempat kejadian perkara," terang juru bicara kepolisian, Marrie Verbeke, kepada kantor berita AFP, Senin (12/3) waktu setempat. Polisi mendatangi lokasi setelah menerima panggilan darurat pada pukul 06.45 petang waktu setempat (17.45 GMT). (sumber: www.dakwatuna.com)
Posting Komentar