Islamedia - Negara-negara yang tergabung dalam Asia-Pacific Community for Palestine menegaskan komitmennya untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina, dalam mempertahankan dan menyelamatkan Masjid Al-Aqsa serta Al-Quds (Yerusalem) dari upaya pemusnahan yang dilakukan oleh rezim zionis Israel.
Untuk itu mereka menyatakan akan mendukung penuh dan berpatisipasi menyukseskan aksi Global March to Jerusalem (GMJ) yang puncaknya akan diselenggarakan pada tanggal 30 Maret 2012.
Penegasan itu disampaikan oleh perwakilan dari negara Malaysia, Thailand (Patani), Srilanka, Philipina, Maladewa dan tentu saja dari Indonesia dalam acara Asia-Pacific Forum for Jerusalem yang digelar di Jakarta, Minggu (18/3).
Acara yang bertajuk “Jerusalem After The Arab Spring” menghadirkan pembicara utama Syaikh Saoud Abu Mahfudz, ketua Aliansi Internasional untuk Penyelamatan Palestina. Syaikh asal Palestina yang kini menetap di Yordania itu, menjelaskan mengapa masyarakat dunia, utamanya kaum Muslimin harus memberikan perhatian khusus, dan mulai bergerak untuk segera menyelamatkan Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa.
“Masjid Aqsa dan Al-Quds diambang kehancuran dan terancam musnah karena aksi-aksi yang dilakukan rezim zionis Israel serta orang-orang Yahudi Israel yang ingin merampas dan menggantikan Masjid Al-Aqsa dengan sinagog mereka, serta menjadi Al-Quds sebagai ibukota negara Israel tanpa warga Muslim dan identitas Islam di dalamnya,” ujar Syaikh Mahfudz.
Ia mengatakan, salah satu cara yang bisa dilakukan umat Islam untuk menyelamatkan Masjid Al-Aqsa dan Al-Quds dari kehancuran yang dilakukan zionis Israe adalah dengan berduyun-duyun datang berkunjung ke Masjid Al-Aqsa dan Al-Quds. “Jangan biarkan Al-Aqsa bersedih, dan merasa ditinggalkan oleh umat Islam,” tukasnya.
Dalam Asia-Pacific Forum for Jerusalem tadi siang, perwakilan-perwakilan negara yang tergabung dalam Asia-Pacific Community for Palestine juga menyampaikan bentuk dukungan yang akan dilakukan di negara masing-masing terkait aksi Global March to Jerusalem.
Saleh Ahmad yang mewakili Muslim Patani, Thailand menyatakan bahwa masyarakat Muslim di Thailand siap dan akan berparrisipasi dalam aksi GMJ tanggal 30 Maret mendatang, dengan menggelar berbagai kegiatan termasuk aksi damai untuk membela Al-Aqsa dan Al-Quds.
Wakil dari Kepulauan Maladewa, Ali Majid juga menyatakan bahwa Muslim di negaranya siap memberikan dukungan terhadap aksi GMJ, dan berkomitmen untuk terus memberikan perhatian pada isu-isu Palestina.
Menurut Ali Majid, meski jumlahnya tidak banyak, ada sekelompok Muslim di Maladewa yang konsisten meningkatkan kesadaran warga Muslim, termasuk pada pemerintah Maladewa, tentang persoalan Palestina.
“Salah satu cara yang kami lakukan adalah dengan menyampaikan seruan pada masyarakat untuk mendukung dan membantu perjuangan rakyat Palestinaan di akhir khutbah salat Jumat,” ujar Majid.
Sementara itu, wakil dari Srilanka, Muhammad Rasyid juga menyatakan, sekarang, masyarakat Muslim di Srilanka sangat antusias dengan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Menurut Rasyid, sebelumnya masyarakat muslim, bahkan kalangan aktivis Muslim di negerinya, banyak yang belum paham tentang persoalan Palestina, bahkan menganggap isu Palestina hanya sebagai dagangan politik semata.
Namun setelah Rasyid ikut serta dalam ASPAC for Palestine bulan Juni 2011, dan ia giat menyebarluaskan isu-isu Palestina ke berbagai forum, kesadaran masyarakat Muslim Srilanka terhadap masalah Palestina terus meningkat, termasuk di kalangan pejabat pemerintah Srilanka. Puncaknya, pemerintah Srilanka sempat memulangkan dubes Israel dan menutup kedubes Israel di Srilanka. Rasyid sendiri kini menjadi ketua aliansi ormas-ormas Islam di Srilanka untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Perwakilan dari Philipina Anshori Abdul Malik juga menegaskan bahwa masyarakat Muslim Moro di Philipina akan berpartisipasi memberikan dukungan moral pada aksi Global March to Jerusalem. Kaum Muslimin di Philipina, kata Abdul Malik, punya nasib serupa dengan rakyat Palestina yang masih terus berjuang untuk membebaskan diri dari penjajahan dan penindasan rezim zionis Israel.
“Muslim Moro memiliki keterikatan dengan perjuangan rakyat Palestina, dan sudah sejak lama Muslim Moro menunjukkan solidaritas dan dukungannya terhadap rakyat Palestina,” tukas Abdul Malik.
Perwakilan dari Malaysia Azmi Hatiman menyatakan, ormas-ormas Islam di negaranya terus memperluas program-program bantuan mereka untuk rakyat Palestina, selain memfokuskan bantuan untuk warga Gaza. Untuk itu, Malaysia juga akan berpartispasi dalam aksi Global March to Jerusalem bersama para aktivis internasional lainnya, dengan mengirimkan rombongan sebanyak 150 orang.
“Di dalam negeri sendiri, kami terus melakukan kampanye penyadaran akan isu-isu Palestina sampai ke sekolah-sekolah dan universitas, serta masjid-masjid,” kata Hatiman.
Indonesia sendiri akan mengirimkan rombongan sebanyak 60 orang lebih, yang mendaftarkan diri secara pribadi maupun mewakili lembaganya. Diantara rombongan, termasuk 11 orang legislatif dari Kaukus DPR untuk Palestina.
Rombongan rencananya akan berangkat dari Jakarta pada tanggal 28 Maret, menuju Yordania. Dari Yordania-lah rombongan Indonesia akan mengikuti aksi Global March to Jerusalem. Mereka akan bergabung dengan para aktivis internasional lainnya yang akan aksi jalan kaki dari kota Amman—ibukota Yordania--ke perbatasan dengan wilayah Palestina
Indonesia memilih Yordania, karena Yordania adalah negara terdekat yang berbatasan dengan Palestina, dan situasi negaranya relatif aman dan kondusif dibandingkan Libanon, Mesir, atau Suriah yang kini sedang dilanda konflik politik. (aisyah-knrp.or.id)
Untuk itu mereka menyatakan akan mendukung penuh dan berpatisipasi menyukseskan aksi Global March to Jerusalem (GMJ) yang puncaknya akan diselenggarakan pada tanggal 30 Maret 2012.
Penegasan itu disampaikan oleh perwakilan dari negara Malaysia, Thailand (Patani), Srilanka, Philipina, Maladewa dan tentu saja dari Indonesia dalam acara Asia-Pacific Forum for Jerusalem yang digelar di Jakarta, Minggu (18/3).
Acara yang bertajuk “Jerusalem After The Arab Spring” menghadirkan pembicara utama Syaikh Saoud Abu Mahfudz, ketua Aliansi Internasional untuk Penyelamatan Palestina. Syaikh asal Palestina yang kini menetap di Yordania itu, menjelaskan mengapa masyarakat dunia, utamanya kaum Muslimin harus memberikan perhatian khusus, dan mulai bergerak untuk segera menyelamatkan Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa.
“Masjid Aqsa dan Al-Quds diambang kehancuran dan terancam musnah karena aksi-aksi yang dilakukan rezim zionis Israel serta orang-orang Yahudi Israel yang ingin merampas dan menggantikan Masjid Al-Aqsa dengan sinagog mereka, serta menjadi Al-Quds sebagai ibukota negara Israel tanpa warga Muslim dan identitas Islam di dalamnya,” ujar Syaikh Mahfudz.
Ia mengatakan, salah satu cara yang bisa dilakukan umat Islam untuk menyelamatkan Masjid Al-Aqsa dan Al-Quds dari kehancuran yang dilakukan zionis Israe adalah dengan berduyun-duyun datang berkunjung ke Masjid Al-Aqsa dan Al-Quds. “Jangan biarkan Al-Aqsa bersedih, dan merasa ditinggalkan oleh umat Islam,” tukasnya.
Dalam Asia-Pacific Forum for Jerusalem tadi siang, perwakilan-perwakilan negara yang tergabung dalam Asia-Pacific Community for Palestine juga menyampaikan bentuk dukungan yang akan dilakukan di negara masing-masing terkait aksi Global March to Jerusalem.
Saleh Ahmad yang mewakili Muslim Patani, Thailand menyatakan bahwa masyarakat Muslim di Thailand siap dan akan berparrisipasi dalam aksi GMJ tanggal 30 Maret mendatang, dengan menggelar berbagai kegiatan termasuk aksi damai untuk membela Al-Aqsa dan Al-Quds.
Wakil dari Kepulauan Maladewa, Ali Majid juga menyatakan bahwa Muslim di negaranya siap memberikan dukungan terhadap aksi GMJ, dan berkomitmen untuk terus memberikan perhatian pada isu-isu Palestina.
Menurut Ali Majid, meski jumlahnya tidak banyak, ada sekelompok Muslim di Maladewa yang konsisten meningkatkan kesadaran warga Muslim, termasuk pada pemerintah Maladewa, tentang persoalan Palestina.
“Salah satu cara yang kami lakukan adalah dengan menyampaikan seruan pada masyarakat untuk mendukung dan membantu perjuangan rakyat Palestinaan di akhir khutbah salat Jumat,” ujar Majid.
Sementara itu, wakil dari Srilanka, Muhammad Rasyid juga menyatakan, sekarang, masyarakat Muslim di Srilanka sangat antusias dengan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Menurut Rasyid, sebelumnya masyarakat muslim, bahkan kalangan aktivis Muslim di negerinya, banyak yang belum paham tentang persoalan Palestina, bahkan menganggap isu Palestina hanya sebagai dagangan politik semata.
Namun setelah Rasyid ikut serta dalam ASPAC for Palestine bulan Juni 2011, dan ia giat menyebarluaskan isu-isu Palestina ke berbagai forum, kesadaran masyarakat Muslim Srilanka terhadap masalah Palestina terus meningkat, termasuk di kalangan pejabat pemerintah Srilanka. Puncaknya, pemerintah Srilanka sempat memulangkan dubes Israel dan menutup kedubes Israel di Srilanka. Rasyid sendiri kini menjadi ketua aliansi ormas-ormas Islam di Srilanka untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Perwakilan dari Philipina Anshori Abdul Malik juga menegaskan bahwa masyarakat Muslim Moro di Philipina akan berpartisipasi memberikan dukungan moral pada aksi Global March to Jerusalem. Kaum Muslimin di Philipina, kata Abdul Malik, punya nasib serupa dengan rakyat Palestina yang masih terus berjuang untuk membebaskan diri dari penjajahan dan penindasan rezim zionis Israel.
“Muslim Moro memiliki keterikatan dengan perjuangan rakyat Palestina, dan sudah sejak lama Muslim Moro menunjukkan solidaritas dan dukungannya terhadap rakyat Palestina,” tukas Abdul Malik.
Perwakilan dari Malaysia Azmi Hatiman menyatakan, ormas-ormas Islam di negaranya terus memperluas program-program bantuan mereka untuk rakyat Palestina, selain memfokuskan bantuan untuk warga Gaza. Untuk itu, Malaysia juga akan berpartispasi dalam aksi Global March to Jerusalem bersama para aktivis internasional lainnya, dengan mengirimkan rombongan sebanyak 150 orang.
“Di dalam negeri sendiri, kami terus melakukan kampanye penyadaran akan isu-isu Palestina sampai ke sekolah-sekolah dan universitas, serta masjid-masjid,” kata Hatiman.
Indonesia sendiri akan mengirimkan rombongan sebanyak 60 orang lebih, yang mendaftarkan diri secara pribadi maupun mewakili lembaganya. Diantara rombongan, termasuk 11 orang legislatif dari Kaukus DPR untuk Palestina.
Rombongan rencananya akan berangkat dari Jakarta pada tanggal 28 Maret, menuju Yordania. Dari Yordania-lah rombongan Indonesia akan mengikuti aksi Global March to Jerusalem. Mereka akan bergabung dengan para aktivis internasional lainnya yang akan aksi jalan kaki dari kota Amman—ibukota Yordania--ke perbatasan dengan wilayah Palestina
Indonesia memilih Yordania, karena Yordania adalah negara terdekat yang berbatasan dengan Palestina, dan situasi negaranya relatif aman dan kondusif dibandingkan Libanon, Mesir, atau Suriah yang kini sedang dilanda konflik politik. (aisyah-knrp.or.id)
sumber: www.islamedia.web.id
Posting Komentar