Kota Lawang- Hari itu, Ahad 11 Desember 2011, setelah pagi gerimis, Alhamdulillah sore sudah berhenti. Meskipun masih agak mendung, tidak menghentikan langkah ibu-ibu bidpuan DPC PKS Lawang bertolak dari rumah masing-masing menuju Desa Mulyoarjo. Sore itu, jam 16.00 jajaran pengurus bidpuan DPC sudah berkumpul di rumah Bu Triana dalam rangka persiapan kegiatan penyuluhan kesehatan yang sebentar lagi akan diselenggarakan. Setelah breefing sebentar, para pengurus (Bu Ais, Bu Iin, Bu Amik, Ukh Indah, dan Ukh Lia) menuju rumah salah satu warga (yang merupakan kakak ipar Bu Triana), dimana disitu sudah berkumpul ibu-ibu dalam rangka menyelenggarakan PKK RT sekaligus hendak mengikuti penyuluhan kesehatan yang akan kami selenggarakan.
Setelah acara dibuka oleh Bu RT (yaitu Bu Triana sendiri), selanjutnya menyanyikan Mars PKK. Kemudian sambutan dari perwakilan pengurus kami, diwakili oleh Bu Iin. Menginjak ke acara inti, yaitu penyuluhan kesehatan dengan tema prediabetes yang dibawakan oleh Bu Ais, kader perawat yang bekerja di RSJ Sumberporong.
“Perjalanan penyakit diabetes memang tidak terjadi tiba-tiba, tetapi melalui beberapa tahapan. Dimulai dari faktor risiko gaya hidup, terutama obesitas dan kurang gerak. Gaya hidup modern semakin mempermudah datangnya penyakit. Misalnya, kalau dulu orang harus maju ke depan TV untuk menyalakannya/mengganti program/suara, akan tetapi sekarang tinggal duduk dan pencet remot.
Bu Ais (tengah) saat memberikan materi |
Dijelaskannya, seseorang dikatakan mengidap prediabetes jika kadar gula darah telah melampaui batas normal, tetapi belum mencapai batas diagnosis diabetes. Kondisi prediabetes tidak boleh dianggap enteng, karena sebagian individu dengan prediabetes akan berkembang menjadi diabetes, apabila tidak ditangani dengan baik. Individu dengan prediabetes yang tidak ditangani, dalam waktu sekitar 5-10 tahun, akan meningkat menjadi diabetes. Dan jika sudah diabetes, tidak dapat disembuhkan dan lebih sulit penanganannya. “Dengan mewaspadai dan mengendalikan prediabetes, maka kemungkinan bertambahnya penyandang diabetes baru dapat dikurangi, sehingga mengurangi tahapan berikutnya yaitu komplikasi penyakit kardiovaskuler,” ujarnya,
Ibu-ibu sangat antusias mengikuti acara. Banyak pertanyaan yang diajukan. Di akhir acara, panitia membagikan doorprice untuk beberapa peserta yang bisa menjawab pertanyaan yang kami berikan.
Setelah acara ditutup, kami berpamitan dan bersalaman pada ibu-ibu. Tak henti-hentinya mereka mengucapkan terima kasih dan pulang dengan wajah berseri-seri, serta menawarkan kami untuk mampir ke rumahnya.. “Maturnuwun.. monggo lho Bu, pinarak”.
Acara selesai pukul 17.20, panitia berkumpul kembali ke rumah bu Triana untuk melakukan evaluasi.
Meskipun acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan SMART Muharam Lawang, tapi akan tetap berlanjut dan divariasi dengan kegiatan-kegiatan lain. Seperti: pelatihan ketrampilan sulam pita, pembuatan kue kering, dll. Dan juga dirolling pelaksanaannya ke desa-desa lain.
Semoga kami dapat terus memberikan manfaat untuk masyarakat!
Posting Komentar