Anis Byarwati Ketua Bidang Perempuan DPP PKS |
Jakarta – Sebagai upaya untuk menularkan semangat meningkatkan kualitas perempuan dan keluarga Indonesia pada masyarakat, Bidang Perempuan DPP PKS bersamaan dengan momentum Hari Ibu menggulirkan kegiatan nasional Hari Ibu dengan Tema “Cinta untuk Ibu Indonesia”.
Ketua DPP PKS Bidang Perempuan, Anis Byarwati mengatakan, untuk ungkapkan cinta bagi ibu, PKS menyelenggarakan Family Expo agar berbagai elemen masyarakat tergugah untuk mencintai ibu Indonesia dan bergerak dengan kearifannya masing-masing melakukan perbaikan sehingga kondisi perempuan dan ibu yang tidak menguntungkan dapat diminimalisir.
“Meningkatkan kualitas perempuan dan ibu Indonesia adalah tugas bersama antara pemerintah dan semua elemen masyarakat. Dengan demikian langkah bersama untuk menguraikan benang-benang persoalan perempuan dan ibu Indonesia menjadi hal penting,” ujar Anis di Jakarta, Rabu (21/12/2011).
Anis mengutip data sensus penduduk tahun 2010, lebih dari 118 juta atau 49 persen dari total penduduk Indonesia adalah perempuan. Jumlah yang tidak sedikit. Tapi sayangnya, menurut dia, potensi yang besar itu tidak dibarengi dengan kualitas yang mumpuni.
Dia mengungkapkan, tiga hal terkait indikator kesejahteraan perempuan, yaitu pendidikan, kesehatan, dan tingkat ekonomi masih rendah. Dari sisi pendidikan, masih ada sekitar 5 persen atau lebih dari 5 juta perempuan Indonesia yang buta aksara. Sedangkan dari sisi kesehatan, berbagai persoalan terkait kesehatan perempuan masih mengemuka, di antaranya ditunjukkan dengan masih tingginya Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia, yaitu 228 per 100 ribu kelahiran hidup. Angka ini tertinggi di Asia.
Sementara dari sisi ekonomi, rumah tangga miskin yang dikepalai oleh perempuan jumlahnya semakin bertambah dari tahun ke tahun. Susenas tahun 2004 memperkirakan lebih dari 3 juta rumah tangga miskin dikepalai oleh perempuan. Bahkan Anis menambahkan, organisasi Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) juga menyebutkan bahwa 79 persen anggotanya hidup di bawah garis kemiskinan, dengan pengahasilan kurang dari USD 2 per hari.
“Oleh karena itu, perempuan PKS selama lebih dari 10 tahun telah bergerak di akar rumput melakukan upaya peningkatan kapasitas perempuan di bidang ekonomi, pendidikan, agama, dan kesehatan melalui Pos Wanita Keadilan atau Pos WK,” pungkasnya.
Lebih dari 5.800 titik Pos WK saat ini telah didirikan di 33 provinsi di Indonesia. Untuk memfokuskan fungsi Pos WK, sejak awal 2011 Pos WK mengerucutkan perannya pada dua bidang utama, yaitu pendidikan dan ekonomi melalui Pos WK Berbasis Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi (Pos WK PPE).
Adapun kegiatan Pos WK PPE diantaranya adalah pengembangan taman bacaan, pelatihan baca tulis al-qur'an dan latin, pelatihan keterampilan yang layak jual, dan bantuan pemasaran produk. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan Pos WK PPE, perempuan, ibu, dan keluarga Indonesia dapat lebih percaya diri karena potensi dalam dirinya dapat dikembangkan dan memberikan bekal untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Selain Pos WK PPE, Bidang Perempuan PKS juga menjawab persoalan perempuan dan keluarga Indonesia melalui program Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang merupakan upaya perempuan PKS mengokohkan dan meningkatkan kualitas keluarga Indonesia. Kegiatan RKI di antaranya adalah pelatihan pasca nikah untuk pasangan suami istri, konsultasi keluarga, pelatihan pra nikah, seminar ayah hebat, day care, on air Radio, dan pelatihan konselor keluarga. Saat ini, telah terbentuk 105 RKI di 33 provinsi. Dengan terlibat dalam kegiatan RKI, masyarakat mendapatkan dorongan baik moril, spiritual, maupun langkah-langkah aplikatif untuk mengokohkan keluarganya.
Sedangkan Family Expo 2011 akan diselenggarakan serentak di 33 Provinsi pada rentang 22 – 30 Desember 2011. Dalam kegiatan Family Expo ini akan dilakukan pameran produk Pos WK yang memiliki daya ungkit secara ekonomi, bazar produk muslimah, pemberian penghargaan kepada tokoh perempuan Indonesia, dan sarasehan ‘Cinta untuk Ibu Indonesia’. Pada Family Expo tersebut, masyarakat juga akan mengenal lebih jauh tentang RKI.
Sebagai titik utama penyelenggaraan Family Expo akan dipusatkan di Kota Tua Jakarta Barat, DKI Jakarta pada Sabtu, 24 Desember 2011. Pada titik utama tersebut akan hadir Pembina RKI Nasional, Luthfi Hasan Ishaq dan Pembina RKI DKI Jakarta, Triwisaksana. Selian itu jajaran pengurus DPP PKS dan DPW DKI Jakarta serta tokoh-tokoh lokal dan nasional rencananya akan hadir di acara tersebut. Selain pameran, acara juga diisi dengan hiburan untuk memaknai Hari Ibu dengan artis seperti Opick dengan tembang-tembangnya yang menyentuh dan Fadil, vokalis Grup Band Padi.
Triwisaksana menyatakan gelaran acara di Kota Tua hanyalah sebagian kecil dari aktivitas PKS untuk memberikan yang terbaik bagi kaum ibu. “PKS selalu berusaha menghadirkan Jakarta yang lebih nyaman untuk ditinggali masyarakatnya, terutama kaum perempuan karena mereka adalah sekolah yang utama untuk anak-anak. Dan merekalah yang paling berhak mendapatkan rasa nyaman yang pertama kali,” ujar pria yang akrab dipanggil Bang Sani ini.
Ketua DPP PKS Bidang Perempuan, Anis Byarwati mengatakan, untuk ungkapkan cinta bagi ibu, PKS menyelenggarakan Family Expo agar berbagai elemen masyarakat tergugah untuk mencintai ibu Indonesia dan bergerak dengan kearifannya masing-masing melakukan perbaikan sehingga kondisi perempuan dan ibu yang tidak menguntungkan dapat diminimalisir.
“Meningkatkan kualitas perempuan dan ibu Indonesia adalah tugas bersama antara pemerintah dan semua elemen masyarakat. Dengan demikian langkah bersama untuk menguraikan benang-benang persoalan perempuan dan ibu Indonesia menjadi hal penting,” ujar Anis di Jakarta, Rabu (21/12/2011).
Anis mengutip data sensus penduduk tahun 2010, lebih dari 118 juta atau 49 persen dari total penduduk Indonesia adalah perempuan. Jumlah yang tidak sedikit. Tapi sayangnya, menurut dia, potensi yang besar itu tidak dibarengi dengan kualitas yang mumpuni.
Dia mengungkapkan, tiga hal terkait indikator kesejahteraan perempuan, yaitu pendidikan, kesehatan, dan tingkat ekonomi masih rendah. Dari sisi pendidikan, masih ada sekitar 5 persen atau lebih dari 5 juta perempuan Indonesia yang buta aksara. Sedangkan dari sisi kesehatan, berbagai persoalan terkait kesehatan perempuan masih mengemuka, di antaranya ditunjukkan dengan masih tingginya Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia, yaitu 228 per 100 ribu kelahiran hidup. Angka ini tertinggi di Asia.
Sementara dari sisi ekonomi, rumah tangga miskin yang dikepalai oleh perempuan jumlahnya semakin bertambah dari tahun ke tahun. Susenas tahun 2004 memperkirakan lebih dari 3 juta rumah tangga miskin dikepalai oleh perempuan. Bahkan Anis menambahkan, organisasi Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) juga menyebutkan bahwa 79 persen anggotanya hidup di bawah garis kemiskinan, dengan pengahasilan kurang dari USD 2 per hari.
“Oleh karena itu, perempuan PKS selama lebih dari 10 tahun telah bergerak di akar rumput melakukan upaya peningkatan kapasitas perempuan di bidang ekonomi, pendidikan, agama, dan kesehatan melalui Pos Wanita Keadilan atau Pos WK,” pungkasnya.
Lebih dari 5.800 titik Pos WK saat ini telah didirikan di 33 provinsi di Indonesia. Untuk memfokuskan fungsi Pos WK, sejak awal 2011 Pos WK mengerucutkan perannya pada dua bidang utama, yaitu pendidikan dan ekonomi melalui Pos WK Berbasis Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi (Pos WK PPE).
Adapun kegiatan Pos WK PPE diantaranya adalah pengembangan taman bacaan, pelatihan baca tulis al-qur'an dan latin, pelatihan keterampilan yang layak jual, dan bantuan pemasaran produk. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan Pos WK PPE, perempuan, ibu, dan keluarga Indonesia dapat lebih percaya diri karena potensi dalam dirinya dapat dikembangkan dan memberikan bekal untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Selain Pos WK PPE, Bidang Perempuan PKS juga menjawab persoalan perempuan dan keluarga Indonesia melalui program Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang merupakan upaya perempuan PKS mengokohkan dan meningkatkan kualitas keluarga Indonesia. Kegiatan RKI di antaranya adalah pelatihan pasca nikah untuk pasangan suami istri, konsultasi keluarga, pelatihan pra nikah, seminar ayah hebat, day care, on air Radio, dan pelatihan konselor keluarga. Saat ini, telah terbentuk 105 RKI di 33 provinsi. Dengan terlibat dalam kegiatan RKI, masyarakat mendapatkan dorongan baik moril, spiritual, maupun langkah-langkah aplikatif untuk mengokohkan keluarganya.
Sedangkan Family Expo 2011 akan diselenggarakan serentak di 33 Provinsi pada rentang 22 – 30 Desember 2011. Dalam kegiatan Family Expo ini akan dilakukan pameran produk Pos WK yang memiliki daya ungkit secara ekonomi, bazar produk muslimah, pemberian penghargaan kepada tokoh perempuan Indonesia, dan sarasehan ‘Cinta untuk Ibu Indonesia’. Pada Family Expo tersebut, masyarakat juga akan mengenal lebih jauh tentang RKI.
Sebagai titik utama penyelenggaraan Family Expo akan dipusatkan di Kota Tua Jakarta Barat, DKI Jakarta pada Sabtu, 24 Desember 2011. Pada titik utama tersebut akan hadir Pembina RKI Nasional, Luthfi Hasan Ishaq dan Pembina RKI DKI Jakarta, Triwisaksana. Selian itu jajaran pengurus DPP PKS dan DPW DKI Jakarta serta tokoh-tokoh lokal dan nasional rencananya akan hadir di acara tersebut. Selain pameran, acara juga diisi dengan hiburan untuk memaknai Hari Ibu dengan artis seperti Opick dengan tembang-tembangnya yang menyentuh dan Fadil, vokalis Grup Band Padi.
Triwisaksana menyatakan gelaran acara di Kota Tua hanyalah sebagian kecil dari aktivitas PKS untuk memberikan yang terbaik bagi kaum ibu. “PKS selalu berusaha menghadirkan Jakarta yang lebih nyaman untuk ditinggali masyarakatnya, terutama kaum perempuan karena mereka adalah sekolah yang utama untuk anak-anak. Dan merekalah yang paling berhak mendapatkan rasa nyaman yang pertama kali,” ujar pria yang akrab dipanggil Bang Sani ini.
Posting Komentar