Islamedia - Empat puluh Harakah dan Parpol di Mesir mengumumkan turut serta dalam aksi sejuta rakyat Mesir yang mereka sebut dengan "Jum'at Mengawal Revolusi" pada hari Jum'at, 13 April 2012, yaitu gerakan rakyat Mesir menghidupkan kembali semangat revolusi dan menolak anasir-anasir rezim korup Mubarak dan kroni-kroninya yang berniat kembali berkuasa di Mesir dg pencapresan orang-orang yang berlumuran darah rakyatnya sendiri, seperti Umar Sulaiman, mantan ketua badan intelejen Mesir di masa Mubarak -tangan kanan Mubarak- yang pencalonannya didukung Militer Mesir dan juga didukung penuh oleh Israel, begitu juga pencapresan Ahmad Syafiq, mantan Menlu di masa Mubarak.
Kekuatan Politik dan gerakan Islam yang menyatakan turut serta dalam acara hari Jum'at ini adalah: Ikhwanul Muslimin, Rekonsiliasi Rakyat, Koalisi Pemuda Revolusi, Majelis Sekretaris Revolusi, Front Kehendak Rakyat, Gerakan Pemuda 6 April, Akedemisi Independen, Koalisi Aspirasi Revolusi, Gerakan Pemuda 25 Januari, Pemuda Peneliti, Persatuan Pemuda Kampus, Koalisi Pemuda Revolusi 25 Januari, Kekuatan Independen Nasional, Persatuan Pemuda Revolusi, Persatuan Kekuatan Revolusi, Koalisi Islam Merdeka, Koalisi Umum untuk Revolusi, Kekuatan inti, Revolusioner Merdeka, Front Revolusi, Dakwah Salafiyah dan Persatuan Pemuda Salafi, Persatuan Pemuda Mesir Merdeka, Lembaga Syariah untuk Hak Asasi dan Reformasi, Gerakan Persatuan, Gerakan Rakyat dan Dakwah Ahlus Sunnah wal Jamaah, Ikatan Kebangkitan dan Reformasi, Ikatan Aktivis Revolusi, Kita Semua Tahanan, Forum Delta, Yayasan Rekonsiliasi, Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), Partai Perdamaian dan Pembangunan, Hizbun Nur, Hizbul Hadlarah, Hizbul Wa'ad, Aliansi Revolusioner Mesir, Koalisi Mesir Merdeka, dan juga kelompok-kelompok independen lainnya.
Seluruh kekuatan Islam dan Parpol menolak pihak-pihak yang telah mereka lengserkan pada peristiwa fenomenal 'Revolusi 25 Januari'!! Mereka melengserkan bukan hanya Mubarak, tapi rezim dan kroni-kroninya.
Bagaimana mungkin rakyat Mesir membiarkan rezim yang mereka lengserkan pada peristiwa tersebut yang menelan banyak korban tampil kembali berkuasa di negeri mereka!??
Sementara di DPR-MPR Mesir mengeluarkan keputusan undang-undang yang melarang setiap pihak yang jelas-jelas menjadi kaki tangan rezim Mubarak untuk tidak turut serta dalam pencapresan bulan Mei mendatang.
Itu semua dilakukan adalah dalam rangka mewujudkan tuntutan revolusi, menghormati darah para syuhada', menyelamatkan proses demokrasi yang sudah berjalan, dan mewujudkan cita-cita Pemerintahan Sipil yang jauh dari militeristik. (io)
Kekuatan Politik dan gerakan Islam yang menyatakan turut serta dalam acara hari Jum'at ini adalah: Ikhwanul Muslimin, Rekonsiliasi Rakyat, Koalisi Pemuda Revolusi, Majelis Sekretaris Revolusi, Front Kehendak Rakyat, Gerakan Pemuda 6 April, Akedemisi Independen, Koalisi Aspirasi Revolusi, Gerakan Pemuda 25 Januari, Pemuda Peneliti, Persatuan Pemuda Kampus, Koalisi Pemuda Revolusi 25 Januari, Kekuatan Independen Nasional, Persatuan Pemuda Revolusi, Persatuan Kekuatan Revolusi, Koalisi Islam Merdeka, Koalisi Umum untuk Revolusi, Kekuatan inti, Revolusioner Merdeka, Front Revolusi, Dakwah Salafiyah dan Persatuan Pemuda Salafi, Persatuan Pemuda Mesir Merdeka, Lembaga Syariah untuk Hak Asasi dan Reformasi, Gerakan Persatuan, Gerakan Rakyat dan Dakwah Ahlus Sunnah wal Jamaah, Ikatan Kebangkitan dan Reformasi, Ikatan Aktivis Revolusi, Kita Semua Tahanan, Forum Delta, Yayasan Rekonsiliasi, Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), Partai Perdamaian dan Pembangunan, Hizbun Nur, Hizbul Hadlarah, Hizbul Wa'ad, Aliansi Revolusioner Mesir, Koalisi Mesir Merdeka, dan juga kelompok-kelompok independen lainnya.
Seluruh kekuatan Islam dan Parpol menolak pihak-pihak yang telah mereka lengserkan pada peristiwa fenomenal 'Revolusi 25 Januari'!! Mereka melengserkan bukan hanya Mubarak, tapi rezim dan kroni-kroninya.
Bagaimana mungkin rakyat Mesir membiarkan rezim yang mereka lengserkan pada peristiwa tersebut yang menelan banyak korban tampil kembali berkuasa di negeri mereka!??
Sementara di DPR-MPR Mesir mengeluarkan keputusan undang-undang yang melarang setiap pihak yang jelas-jelas menjadi kaki tangan rezim Mubarak untuk tidak turut serta dalam pencapresan bulan Mei mendatang.
Itu semua dilakukan adalah dalam rangka mewujudkan tuntutan revolusi, menghormati darah para syuhada', menyelamatkan proses demokrasi yang sudah berjalan, dan mewujudkan cita-cita Pemerintahan Sipil yang jauh dari militeristik. (io)
Posting Komentar