News Update :

SuJu, Bieber, dan ‘Kegilaan’ Remaja Kita

Sabtu, 28 April 2012

SIHIR  Super Junior (SuJu) –boyband asal Korea Selatan- sangat kuat. Sekalipun mahal, tiket konser mereka di Jakarta diburu para remaja. Hal yang mirip terjadi pula pada saat Justin Bieber –penyanyi belia asal Kanada- manggung di Jakarta setahun sebelumnya, pada 2011.

“Antre Tiket SuJu, 12 Remaja Pingsan” (www.jpnn.com 8/4/2012). Dikabarkan, bahwa demi untuk melihat pertunjukan Super Junior (SuJu), remaja rela merogoh kocek ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Bahkan, mereka rela antre sejak sehari sebelum loket tiket dibuka pukul 08.00 pada 7/4/2012. Karena kelelahan, 12 remaja pingsan saat mengantre. Kacaunya antrean dan fisik yang lemah adalah penyebabnya. Mereka antre mulai dini hari dan belum makan.

Bagi sebagian orang, tingginya antusiasme remaja saat berburu tiket itu cukup mencengangkan. Lihatlah! Seluruh tiket yang disediakan panitia habis. Berapa harganya? Mulai kelas junior sky Rp 500 ribu, super sky Rp 1 juta, junior VIP Rp 1,4 juta, super box Rp 1,7 juta, hingga termahal super VIP Rp 2 juta.

‘Kegilaan’ Itu

Pemandangan serupa itu juga terjadi sekitar setahun sebelumnya. Saat itu, Justin Bieber akan manggung di Jakarta pada 23/4/2011. Banyak remaja yang mengalami histeria dan tampak melakukan hal-hal yang tak perlu. Misal, sekalipun tiket berharga mahal yaitu Rp 1.000.000, Rp 750.000, dan Rp 500.000 tapi beliebers (penggemar Justin Bieber) rela antre untuk waktu yang lama agar mendapatkannya. Untuk bisa menonton konser dari remaja Kanada yang –ketika itu- berusia 16 tahun tersebut, ribuan remaja bahkan sudah mulai mengantre tiket sejak dini hari. Padahal loket masih akan dibuka beberapa jam lagi, yaitu di pagi hari saat jam kerja.

Justin Bieber seolah menjadi idola dan punya magnet luar biasa di tanah air. Meski konser pelantun Baby itu di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, baru akan berlangsung pada 23/4/2011, ribuan orang rela antre untuk mendapatkan tiketnya pada (22/01/2011) tahun lalu.

Bahkan ribuan orang yang didominasi para ABG antri dan berdesak-desakan. Antrean tiket yang mengular sejak pukul 5 pagi mencapai 1 kilometer, padahal loket penjualan tiket baru dibuka pukul 9 pagi.  Sempat terjadi kericuhan akibat aksi saling dorong antarpengantre. Beberapa remaja putri yang mendominasi antrean tersebut terlihat menangis karena kesakitan terhimpit. Bahkan, tidak sedikit yang jatuh pingsan.

Lalu, bagaimana suasana di hari pertunjukannya? Dikutip kompas.com, (23/04/2011), bisa kita baca: Antusiasme para anak baru gede (ABG), terutama perempuan, untuk menyaksikan konser World Tour 2011 Justin Bieber sungguh luar biasa. Meski konser baru akan dimulai pukul 19.30, sejak sebelum pukul 12.00 mereka sudah mulai berdatangan. Lalu, bagaimana dengan mereka yang belum memegang tiket? Tiket ada, tapi harganya melangit, yakni antara Rp 4 juta hingga Rp 5 juta.

Sekitar 10 ribu penonton hadir. Para penggemar Justien Biber yang kebanyakan masih remaja ini datang menggunakan berbagai asesori yang bisa diasosiasikan sebagai fans berat sang idola. Misal, mereka memakai baju berwarna ungu, sebab sang idola suka sekali dengan warna ungu. Mereka juga membawa berbagai atribut yang bertuliskan Justin Bieber I Love You. Singkat kata, Justin Bieber sukses membuat para penggemarnya turut menyanyikan lagu-lagunya dengan fasih dan bahkan berteriak-teriak histeris di sepanjang konser.

Sejumlah Pertanyaan

Remaja memiliki idola itu sesungguhnya biasa-biasa saja. Yang  perlu kita cermati adalah jika secara tak sengaja idola itu bergeser menjadi uswah, yaitu seseorang yang kita teladani karena perilakunya  sangat  baik.

Berpindahnya idola menjadi uswah cukup mudah terjadi, yaitu begitu seseorang mengidolakan seseorang dan lalu meniru semua perilakunya, maka pada saat  itu sesungguhnya idola telah menjelma menjadi uswah.

Berhati-hatilah! Jika kita salah  mengambil  idola dan apalagi uswah, maka di samping Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagi kita,  juga  Rasulullah SAW telah memberi peringatan: “Barang siapa meniru-niru suatu kaum, maka ia termasuk dari golongan mereka.” 

Mari kembali ke ’kasus’ SuJu dan Justin Bieber.
 
Pertama, saat para remaja antusias mengantre tiket mulai dinihari. Pertanyaannya, seperti itukah performa mereka dalam menegakkan shalat tahajjud di sepertiga malam yang terakhir?

Kedua, ketika para remaja tampak tak ragu-ragu mengeluarkan uang Rp. 500 ribu bahkan berlipat-lipat dari itu untuk mendapatkan tiket. Pertanyaannya, semudah itukah mereka saat menyumbang untuk pembangunan sebuah masjid? Segampang itukah uang keluar saat mereka akan membeli buku-buku agama?

Ketiga, pertunjukan baru akan dimulai sekitar pukul 19.30. Tetapi, mereka telah tampak siap menunggu di lokasi pertunjukan sejak pukul 12.00-an. Pertanyaannya, seperti itukah performa mereka jika menunggu datangnya waktu shalat yaitu telah bersiap-siap jauh sebelumnya.

Keempat, di hampir semua lagu yang dinyanyikan sang artis, para remaja itu tampak bersemangat ikut menyanyikannya. Mereka rata-rata hafal dengan banyak lagu-lagu sang idola. Pertanyaannya, bagaimana dengan hafalan Al-Qur’an mereka, terutama yang dibaca saat shalat? Berapa surat yang dihafal?

Kelima, di saat menonton pertunjukkan, banyak remaja yang warna busananya disesuaikan dengan warna kesukaan sang idola. Untuk Justin Bieber yang suka ungu –misalnya- maka para remaja itu banyak yang mengenakan busana berwarna ungu. Pertanyaannya, khusus untuk remaja laki-laki, seperti itukah performa mereka saat hari Jum’at yaitu berbusana warna putih sebagaimana sunnah Nabi Muhammad?           

Uswah Kita

Jangan salah mengambil uswah (teladan)! Rasulullah SAW adalah teladan terbaik. ”Sesungguhnya telah  ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS Al-Ahzab [33]: 21). 


Penulis adalah peneliti di InPAS dan dosen STAIL Pesantren Hidayatullah Surabaya



sumber: www.hidayatullah.com

Artikel Terkait

Share this Article on :

Posting Komentar

 

© Copyright DPC PKS Lawang 2010 -2011 | Redesign by PKS Lawang | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.