Gaza-PIP: Para
tawanan Palestina yang tengah menggelar aksi mogok makan di penjara
Israel meningkatkan aksi protes mereka menentang kebijakan Israel, dan
terus melanjutkan aksi mogok makan sampai meraih tuntutan mereka.
Menurut
keterangan yang bersumber dari para tawanan asal Hamas di penjara
padang pasir Negev, Jumat (27/4) yang salinannya diterima Pusat
Informasi Palestina, para tawanan administratif di ruang no 9 menolak
menerima obat-obatan untuk para pasien menahun, sebagai protes meraih
kehormatan dan kemuliaan, yang telah dimulai bersama rekan-rekan mereka
sejak hari tawanan 17 April lalu.
Langkah
ini diambil sebagai eskalasi tawanan Hamas di penjara Negev, bersamaan
dengan langkah yang diambil semua faksi di penjara (Fatah, Jihad dan
Front Rakyat) yang bergabung melakukan aksi mogok makan sehari
setelahnya sampai pertengahan pekan ini menggelar aksi mogok makan
terbuka.
Disebutkan bahwa
Komite Jabali yang dibentuk pihak penjara Israel guna mendengar tuntutan
tawanan telah bertemu sebelum hari tawanan dengan wakil para tawanan di
penjara Negev. Komite telah menerima daftar tuntutan tawanan, terutama
dikeluarkannya tawanan dari sel isolasi, diijinkan bagi keluarga tawanan
asal Gaza untuk mengunjungi keluarga mereka di penjara, dikembalikannya
aturan penjara seperti sebelum adanya aturan “Hukum Shalit”. Disebutkan
bahwa wakil tawanan telah menyampaikan poin tersebut, sebagai pihak
satu-satunya yang diberikan kewenangan untuk bernegosiasi mengakhiri
aksi mogok makan, yaitu mereka para pimpinan aksi mogok makan yang
berada di penjara padang pasir Negev.
Para
tawanan menggalang dukungan pihak keluarga, rekan-rekan dan semua pihak
peduli di dunia untuk memberikan dukungan dan solidaritas dalam aksi
mogok mereka guna meraih hak-hak yang dirampas penjajah Israel. Mogok
makan saat ini memasuki hari ke 11. Kondisi fisik para tawanan mulai
terlihat menurun, meskipun semangat mereka tetap tinggi dengan keutamaan
dari Allah, yakin dan teguh bahwa pertolongan Allah bersama mereka.
Disebutkan
bahwa ruangan Hamas di penjara Negev terdiri dari 120 orang tawanan
administratif, di antara mereka terdapat sejumlah pimpinan Hamas, para
anggota parlemen dan mantan menteri. Di bagian ini terdapat lebih dari
60 orang mujahid berusia lanjut, 10 dari mereka mengalami kondisi
kesehatan yang buruk, seperti tekanan jantung, gula, liver dan lainnya.
(qm/www.infopalestina.com)
Posting Komentar