Islamedia - Rajutan ukuhuwah antara elemen kaum Muslimin di Mesir sungguh patut di teladani, sebagaimana yang telah di contohkan antara Jamaah Ikhwanul Muslimin dan Jamaah Salafi dalam perjuangan politik. Syaikh Muhsin Fauzi caleg dari Hizbun Nur atau Partai Cahaya, besutan dari kelompok Salafi di Mesir mengundurkan diri dari perebutan kursi -untuk mewakili kelompok pekerja- dari dapil Nashr City dan Cairo Baru dan menyerahkan dukungannya kepada Isham Mukhtar, caleg dari Partai Kebebasan dan Keadilan, besutan dari kelompok Ikhwan.
Isham Mukhtar dalam pernyataanya yang dilansir ikhwanonline menyatakan bahwa pilihan Syaikh Fauzi untuk mempersilahkan kandidat dari Ikhwan maju dan mendukungnya penuh merupakan tindakan yang mulia dan patut diapresiasi.
Beliau menambahkan bahwa semua komponen kekuatan di Mesir menunjukkan adanya upaya untuk saling menghormati dan bekerja sama, lebih mengedepankan kepentingan Mesir dari pada kepentingan pribadi.
Salah satu bentuknya adalah memberi dukungan kepada kandidat yang lebih berpeluang mendapat dukungan dari rakyat dan berpeluang menang, sekaligus karena adanya kesamaan dalam prinsip-prinsip dan tujuan partai, tanpa harus mengorbankan suara di antara keduanya, karena dukungan terpecah.
Isham Mukhtar menegaskan bahwa kelompok Ikhwan senantiasa mengadakan jalinan kerja sama dan koalisi dengan berbagai kekuatan politik yang ada untuk kepentingan Mesir, baik dari kalangan liberal, Islam, maupun kelompok kiri. Lebih lagi dengan kekuatan Islam.
Ini dilakukan di tengah adanya upaya media massa tertentu yang mencoba memprovokasi dan mencoba memecah belah hubungan antara Jamaah Ikhwanul Muslimin dan kelompok Salafi. [al-ikhwan/abughozan]
Posting Komentar