Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengunjungi Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali untuk memberikan bantuan sosial kepada kelompok-kelompok usaha bersama di wilayah Buleleng dan sekitarnya.
Bupati Buleleng Putu Bagiada beserta istri menyambut langsung Salim Segaf yang juga datang beserta istrinya di rumah dinas Bupati Buleleng, Kota Singaraja.
Bantuan sosial yang diberikan langsung dari Kementerian Sosial ke masyarakat kali ini berupa Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial ke Kelompok Usaha Bersama (Kube) di Kabupaten Buleleng melalui dana APBN sebanyak 10 Kube dengan nilai bantuan Rp 250 juta. Bantuan Kube Fakir Miskin Pedesaan untuk Kabupaten Buleleng sebanyak 20 Kube masing-masing Rp 20 juta
Selain Kabupaten Buleleng, beberapa kabupaten lain juga mendapat BLPS, diantaranya adalah untuk Kabupaten Karangasem sebanyak 25 Kube dengan nilai bantuan Rp 750 juta. Untuk Kabupaten Bangli melalui dana APBN sebanyak 10 Kube Rp 250 juta.
Salim juga menyerahkan bantuan kepada Rumah Tidak Layak Huni untuk Kabupaten Gianyar sebanyak 50 Kepala Keluarga dengan nilai bantuan Rp 500 juta. Ada pula bantuan ke Kube Fakir Miskin Perkotaan untuk Kota Denpasar melalui dana APBN sebanyak 15 Kube masing-masing Rp 20 juta
Direktur Penanggulangan Kemiskinan Pedesaan Kementerian Sosial Teguh Haryono Raharjo mengatakan pemerintah sangat memperhatikan kehidupan fakir miskin melalui Program Pemberdayaan Fakir Miskin dengan pendekatan Kelompok Usaha Bersama (Kube), konkritnya, pemberian modal usaha yang disalurkan melalui perbankan.
“Secara bertahap mereka akan naik tingkat kesejahteraan dari fakir miskin ke tahap miskin dan menuju sejahtera,” ujar Teguh kepada wartawan di rumah dinas Bupati Buleleng, Jumat (18/11).
Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS) adalah penguatan modal usaha untuk memfasilitasi kelompok fakir miskin yang telah diwadahi dalam Kube.
“Ada beberapa kriteria untuk Kube, salah satunya usia 15-55 dan potensial,” katanya .
Dia katakan, pada 2009 Kube di Buleleng termasuk yang terbaik . Dan yang berprestasi akan mendapatkan biaya “hadiah” per kelompok Rp 20 juta. Evaluasi pada penerima Kube itu dilakukan setahun sekali oleh pusat.
Untuk skala nasional, menurut dia tahun ini digulirkan dana Rp 430 miliar untuk semua program bantuan langsung pemberdayaan sosial. Sementara, anggaran yang diberikan untuk Penumbuhan Kube adalah Rp 20 juta, dan untuk Pengembangan Rp 30 juta.
“Sasarannya fakir miskin. Kalau bukan fakir miskin salah sasaran. Mereka juga didampingi pendamping terlatih, putra daerah yang dilatih. Bisa membimbing administrasi kelompok, bisa membuat proposal untuk pencairan anggaran melalui rekening kelompok. Untuk gaji Pendamping itu anggarannya sendiri,” katanya.
Sumber : http://www.rakyatmerdekaonline.com
Posting Komentar