Mengawali
kunjungannya di Tunisia, hari Sabtu (28/04/2012), Presiden Mahmud Abbas
membahas masalah rekonsiliasi Palestina dengan Presiden Moncef Marzuki.
“Kami telah membicarakan rekonsiliasi Palestina dan peran yang dapat
dimainkan Tunisia guna mengakhiri perpecahan (Palestina),” kata Abbas
kepada reporter, dikutip Al Mishry Al Yaum.
Fatah yang berkuasa di Tepi Barat dan Hamas di Gaza, tahun lalu sepakat menandatangani rekonsiliasi di Doha, Qatar, untuk membentuk pemerintahan bersatu yang akan menyelenggarakan pemilihan umum sekitar bulan Mei mendatang.
Namun, hingga saat ini kedua pihak belum berhasil membentuk pemerintahan sementara itu.
Dalam kunjungan ketiga kalinya sejak revolusi rakyat di Tunisia itu, Abbas bertemu juga dengan Perdana Menteri Hamadi Jebali, tokoh partai Islam An Nahda pemenang pemilu pertama setelah Ben Ali digulingkan.
Selama di Tunisia Abbas akan mengenang rakyat Palestina dan Tunisia yang menjadi korban serangan Israel tahun 1985 atas markas PLO. Tahun 1982 sampai 1994 pemimpin PLO Yassir Arafat mencari suaka di Tunisia setelah dipaksa keluar dari Libanon.
Dari Tunisia, Abbas akan melanjutkan muhibahnya ke Libya, bersama penasehat diplomatik Majdi Al Khaldi, jurubicara Nabil Abu Rudeina dan Menteri Luar Negeri Riyad Al Malki. (www.hidayatullah.com)
Fatah yang berkuasa di Tepi Barat dan Hamas di Gaza, tahun lalu sepakat menandatangani rekonsiliasi di Doha, Qatar, untuk membentuk pemerintahan bersatu yang akan menyelenggarakan pemilihan umum sekitar bulan Mei mendatang.
Namun, hingga saat ini kedua pihak belum berhasil membentuk pemerintahan sementara itu.
Dalam kunjungan ketiga kalinya sejak revolusi rakyat di Tunisia itu, Abbas bertemu juga dengan Perdana Menteri Hamadi Jebali, tokoh partai Islam An Nahda pemenang pemilu pertama setelah Ben Ali digulingkan.
Selama di Tunisia Abbas akan mengenang rakyat Palestina dan Tunisia yang menjadi korban serangan Israel tahun 1985 atas markas PLO. Tahun 1982 sampai 1994 pemimpin PLO Yassir Arafat mencari suaka di Tunisia setelah dipaksa keluar dari Libanon.
Dari Tunisia, Abbas akan melanjutkan muhibahnya ke Libya, bersama penasehat diplomatik Majdi Al Khaldi, jurubicara Nabil Abu Rudeina dan Menteri Luar Negeri Riyad Al Malki. (www.hidayatullah.com)
Posting Komentar