![]() |
Situasi di SPBU jalur Gaza (sumber: republika.co.id) |
KAIRO - Pemerintah Mesir mengatakan, pihaknya berjanji akan memasok bahan bakar solar ke wilayah Jalur Gaza yang sejak beberapa hari lalu gelap gulita akibat putusnya pasokan listrik ke kota tersebut.
"Ada komitmen serius dari para pejabat Mesir terkait bantuan bahan bakar," ujar salah seorang pejabat di Jalur Gaza Ahmad Abu al-Amrin seperti dikutip AFP Minggu, (19/2/2012).
Sebelumnya pada Selasa lalu, Amrin telah mendesak Mesir untuk melakukan upaya yang disebutnya sebagai memikul tanggung jawab sejarah dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dengan memastikan mereka memiliki semua bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pabrik-pabrik yang ada di wilayah itu.
Sebagai aksi protes akibat terputusnya pasokan listrik ke wilayah Gaza, puluhan tenaga medis Palestina dilaporkan menggelar aksi menduduki wilayah Rafah yang merupakan jalur menuju Mesir. Upaya itu mereka lakukan untuk menekan Mesir.
Menurut badan PBB untuk urusan kemanusiaan (OCHA) jumlah bahan bakar yang diangkut melalui terowongan dari Mesir ke Gaza telah menurun selama dua minggu terakhir. Penurunan ini diduga akibat pembatasan pergerakan bahan bakar oleh pihak kepolisian Mesir.
Kondisi Gaza yang sudah memprihatinkan, dikhawatirkan akan bertambah buruk dengan putusnya aliran listrik ini.
"Pemadaman listrik ini membahayakan kondisi pasien di rumah sakit, terutama mereka yang harus menjalani cuci darah dan tengah berada dalam perawatan intensif," ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qader.
Pada Sabtu (18/2/2012) kemarin, seluruh tenaga medis di Palestina telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak Mesir untuk segera mungkin memenuhi permintaan mereka.
"Atas nama seluruh pasien, kami menuntut tanggung jawab Anda untuk segera memenuhi permintaan Kami," tulis pernyataan tersebut.
Kekurangan bahan bakar di Gaza, tidak hanya menyebabkan matinya pembangkit listrik, namun juga mengakibatkan sedikitnya kendaraan yang dapat lalu lalang di Kota Gaza akibat kurangnya bensin di wilayah itu.(rhs)
"Ada komitmen serius dari para pejabat Mesir terkait bantuan bahan bakar," ujar salah seorang pejabat di Jalur Gaza Ahmad Abu al-Amrin seperti dikutip AFP Minggu, (19/2/2012).
Sebelumnya pada Selasa lalu, Amrin telah mendesak Mesir untuk melakukan upaya yang disebutnya sebagai memikul tanggung jawab sejarah dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dengan memastikan mereka memiliki semua bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pabrik-pabrik yang ada di wilayah itu.
Sebagai aksi protes akibat terputusnya pasokan listrik ke wilayah Gaza, puluhan tenaga medis Palestina dilaporkan menggelar aksi menduduki wilayah Rafah yang merupakan jalur menuju Mesir. Upaya itu mereka lakukan untuk menekan Mesir.
Menurut badan PBB untuk urusan kemanusiaan (OCHA) jumlah bahan bakar yang diangkut melalui terowongan dari Mesir ke Gaza telah menurun selama dua minggu terakhir. Penurunan ini diduga akibat pembatasan pergerakan bahan bakar oleh pihak kepolisian Mesir.
Kondisi Gaza yang sudah memprihatinkan, dikhawatirkan akan bertambah buruk dengan putusnya aliran listrik ini.
"Pemadaman listrik ini membahayakan kondisi pasien di rumah sakit, terutama mereka yang harus menjalani cuci darah dan tengah berada dalam perawatan intensif," ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qader.
Pada Sabtu (18/2/2012) kemarin, seluruh tenaga medis di Palestina telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak Mesir untuk segera mungkin memenuhi permintaan mereka.
"Atas nama seluruh pasien, kami menuntut tanggung jawab Anda untuk segera memenuhi permintaan Kami," tulis pernyataan tersebut.
Kekurangan bahan bakar di Gaza, tidak hanya menyebabkan matinya pembangkit listrik, namun juga mengakibatkan sedikitnya kendaraan yang dapat lalu lalang di Kota Gaza akibat kurangnya bensin di wilayah itu.(rhs)
Sumber: http://international.okezone.com
Posting Komentar